Sry Nirwanti Dorong Penguatan Pendidikan Inklusi Sejak Usia Dini -->

Advertisement Masukkan script iklan 970x90px

Sry Nirwanti Dorong Penguatan Pendidikan Inklusi Sejak Usia Dini

infobaru
Kamis, 15 Mei 2025


Pembaca

 

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Tengah,Sry Nirwanti Bahasoan
Foto: Istimewa 


Parigi Moutong- Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Tengah, Sry Nirwanti Bahasoan, menegaskan pentingnya penguatan layanan pendidikan inklusif sejak anak berada di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Komitmen tersebut disampaikannya dalam kegiatan Sosialisasi dan Pendampingan Pendidikan Inklusi PAUD di Kabupaten Parigi Moutong, Rabu (14/5/2025).


Dalam kegiatan yang dihadiri Penjabat Bupati Parigi Moutong, Richard Arnaldo Djanggola, serta sejumlah pemangku kepentingan di bidang pendidikan tersebut, Sry menyoroti krusialnya fase PAUD dalam membentuk karakter dan kecerdasan anak.


“PAUD bukan semata tempat bermain, tetapi merupakan fondasi awal pembangunan karakter dan kecerdasan anak bangsa. Maka, layanan PAUD harus dilaksanakan secara holistik dan integratif,” ujarnya.


Menurut Sry Nirwanti, kualitas PAUD sangat bergantung pada kompetensi pendidik, lingkungan belajar yang aman dan stimulatif, serta keterlibatan orang tua dan masyarakat. Ia juga mengingatkan pentingnya pendekatan lintas sektor dalam memastikan layanan PAUD berjalan secara terintegrasi dan berkelanjutan.


Ia menekankan bahwa pembelajaran yang menyenangkan dan relevan harus didukung oleh guru yang kompeten, lingkungan yang kondusif, serta partisipasi aktif dari semua elemen masyarakat.


Kegiatan tersebut juga menghadirkan narasumber nasional, Dr. Diahrini Leswati, S.Pi., M.Si., yang memaparkan pentingnya mewujudkan ruang belajar yang ramah dan adaptif, terutama bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus.


Tak hanya sebagai ajang sosialisasi, kegiatan ini sekaligus menjadi momentum konsolidasi Bunda PAUD se-Kabupaten Parigi Moutong. Dalam kesempatan itu, Sry mendorong pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) Bunda PAUD di seluruh kecamatan sebagai upaya memperkuat program pendidikan usia dini di tingkat lokal.


“Saya berharap peran Bunda PAUD tidak hanya bersifat seremonial, tetapi mampu menjadi motor penggerak yang menjalin sinergi lintas sektor demi terwujudnya layanan PAUD yang berkualitas,” kata Sry.


Ia juga menekankan pentingnya transisi menyenangkan dari PAUD ke jenjang pendidikan dasar, serta penguatan karakter anak sejak dini. Menurutnya, keterlibatan aktif orang tua dalam proses pendidikan dan pengasuhan merupakan kunci keberhasilan pendidikan inklusif.


Dengan pendekatan tersebut, ia berharap Sulawesi Tengah dapat melahirkan generasi emas yang siap bersaing secara global di masa mendatang.


*SGT*