![]() |
| Plt.Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulawesi Tengah, Dony Kurnia Budjang,SE,M.Si |
PALU — Pemerintah kembali melanjutkan program transmigrasi sebagai bagian dari upaya pemerataan pembangunan dan penguatan ekonomi wilayah. Pada 2025, Kementerian Transmigrasi menempatkan sebanyak 50 kepala keluarga (KK) di Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Torire, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Para transmigran tersebut berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 12 KK, Jawa Tengah 3 KK, serta transmigrasi penduduk setempat (TPS) sebanyak 35 KK. Dari Jawa Tengah, transmigran berasal dari Kabupaten Blora, Batang, dan Magelang. Sementara dari DIY, mereka berasal dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Kulonprogo.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulawesi Tengah, Dony Kurnia Budjang, Senin (15/12) menyampaikan bahwa kedatangan transmigran dari Pulau Jawa dijadwalkan pada 19 Desember 2025. Rombongan akan tiba di Palu dan bermalam satu malam di mess Kantor Transmigrasi Provinsi Sulawesi Tengah sebelum melanjutkan perjalanan ke lokasi penempatan di Kabupaten Poso pada 20 Desember 2025.
Menurut Dony, program penempatan transmigrasi ini merupakan hasil kolaborasi tiga pihak, yakni Kementerian Transmigrasi, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, dan pemerintah kabupaten terkait. Kolaborasi tersebut diselaraskan dengan visi dan misi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya program unggulan “Berani Lancar”.
“Program ini kami jalankan secara terkoordinasi dan sejalan dengan arah pembangunan daerah, agar manfaatnya dapat dirasakan secara berkelanjutan, baik oleh transmigran maupun masyarakat setempat,” ujarnya.
Realisasi penempatan transmigrasi ini juga menjadi tindak lanjut komitmen pemerintah daerah yang sebelumnya disampaikan dalam pertemuan bersama warga transmigrasi di Desa Lembantongoa, Kabupaten Sigi, beberapa bulan lalu. Pertemuan tersebut dihadiri Menteri Transmigrasi, Gubernur Sulawesi Tengah, serta Bupati Sigi.
Selain memperkuat struktur sosial dan ekonomi wilayah, program transmigrasi di Torire juga diarahkan pada pengembangan potensi unggulan daerah. Salah satunya adalah komoditas kopi yang diharapkan dapat menjadi sumber penghidupan baru sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Pemerintah daerah menilai pengembangan komoditas berbasis potensi lokal menjadi kunci keberhasilan transmigrasi ke depan. Dengan dukungan infrastruktur, pendampingan, dan kolaborasi lintas sektor, kawasan transmigrasi diharapkan tumbuh sebagai pusat-pusat ekonomi baru di Sulawesi Tengah.
*FTR*



